Gambar Artikel

Raihlah Ikhlas dan Takwa dari Sembelihan Qurban

12 June 2024

Menyembelih qurban adalah suatu ibadah yang mulia dan bentuk pendekatan diri pada Allah. Bahkan, seringkali ibadah qurban digandengkan dengan ibadah shalat, sesuai dengan firman Allah dalam Surah Al-Kautsar ayat 2:

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berqurbanlah.”

Firman Allah dalam Surah Al-An’am ayat 162 juga menegaskan:

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

“Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, nusuk-ku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam.”

Di antara tafsiran an-nusuk adalah sembelihan, menurut pendapat Ibnu ‘Abbas, Sa’id bin Jubair, Mujahid, dan Ibnu Qutaibah. Az Zajaj menyatakan bahwa makna an-nusuk adalah segala sesuatu yang mendekatkan diri pada Allah, namun umumnya digunakan untuk sembelihan.

Namun, yang perlu kita pahami adalah bahwa yang ingin dicapai dari ibadah qurban bukan hanya daging atau darahnya, tetapi keikhlasan dan ketakwaan. Firman Allah dalam Surah Al-Hajj ayat 37 menyatakan:

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ

“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.”

Allah tidaklah butuh pada segala sesuatu, dan Dialah yang pantas diagungkan. Yang Allah harapkan dari qurban adalah keikhlasan, ihtisab (selalu mengharap-harap pahala dari-Nya), dan niat yang sholih. Oleh karena itu, Allah berfirman, “Ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapai ridho-Nya”.

Inilah yang seharusnya menjadi motivasi ketika seseorang berqurban: ikhlas, bukan riya’ atau berbangga dengan harta yang dimiliki, dan bukan pula menjalankannya karena sudah menjadi rutinitas tahunan.

Dalam konteks ini, penting bagi umat Islam untuk merenungkan makna yang lebih dalam dari ibadah qurban. Sembelihan yang dilakukan bukanlah sekadar tindakan mekanis, tetapi ekspresi dari pengabdian dan kesadaran akan keikhlasan kepada Allah Ta’ala.

Bahkan, terkait dengan peribadatan dalam membelanjakan harta halal, memadukan praktik ber qurban dengan investasi yang sesuai syariah juga merupakan bentuk yang sangat bermakna dalam mencapai keberkahan finansial. Dengan memilih investasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, kita tidak hanya memastikan kepatuhan terhadap nilai-nilai Islam, tetapi juga mengelola keuangan dengan bijaksana dan bertanggung jawab.

Dengan demikian, sembelihan qurban bukan hanya tentang pengorbanan hewan semata, tetapi juga tentang pengorbanan hati yang ikhlas kepada Allah dan penuh dengan ketakwaan. Melalui ibadah qurban yang dilakukan dengan keikhlasan dan niat yang tulus, serta pengelolaan keuangan yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah, kita dapat meraih berkah dan keberkahan dalam hidup kita serta mendekatkan diri pada ridha Allah ﷻ.

Info Update

Investasi adalah kegiatan yang memiliki risiko, termasuk kehilangan modal dan likuiditas. Harap membaca peringatan risiko kami sebelum berinvestasi.
Investasi adalah kegiatan yang memiliki risiko, termasuk kehilangan modal dan likuiditas. Harap membaca peringatan risiko kami sebelum berinvestasi.