Gambar Artikel

5 Hal Penting Sebelum Mulai Investasi

23 October 2023

Investasi menjadi topik yang hangat diperbincangkan beberapa tahun belakangan ini, baik dari kalangan tua tak terkecuali kalangan muda. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah investor saham di pasar modal Indonesia tembus 4 juta. Berdasarkan data KSEI pada akhir semester I tahun 2022, jumlah Single Investor Identification (SID) telah mencapai 4.002.289, dengan 99,79% merupakan investor individu lokal. Pada akhir semester yang sama pula, investor saham didominasi oleh investor berusia di bawah 40 tahun, yaitu gen z dan milenial sebesar 81,64% dengan nilai aset yang mencapai Rp144,07 triliun.[1] Hal ini juga didukung dengan pertumbuhan sektor syariah di pasar modal dengan semakin bertambahnya emiten yang masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES).

Melihat pesatnya pertumbuhan data investor tersebut, diperkirakan jumlahnya akan terus bertambah seiring mudahnya siapapun melakukan pembukaan rekening investasi secara online. Terlepas dari tingginya minat calon investor pemula, tentu hal ini juga harus didukung dengan baiknya literasi dan edukasi seputar investasi. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh calon investor pemula sebelum memutuskan untuk mulai berinvestasi,

1. Miliki Mindset yang Tepat

Ada yang hanya ikut hype saja, bahkan tidak sedikit yang berpikir bahwa investasi adalah cara instan menjadi kaya. Padahal setiap kegiatan investasi pasti memiliki risiko. Terdapat sebuah teori dalam investasi yaitu High Risk, High Return. Atau dalam Islam terdapat kaidah al-Ghurmu bi al-Ghunmi (الغرم بالغنم) yang maknanya profit muncul bersama risiko atau risiko itu menyertai manfaat. Semakin tinggi risiko, semakin tinggi keuntungan yang (berpotensi) akan diperoleh. Begitupun sebaliknya.

Maka jangan sepenuhnya mengandalkan investasi, namun jadikan investasi sebagai passive income sembari tetap memperoleh active income dari berbisnis, menjadi karyawan dan lain sebagainya. Seorang investor juga harus memiliki mindset layaknya pemilik bisnis. Seperti bisnis, kegiatan investasi juga bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Maka seorang investor juga harus memperhatikan mitigasi risiko dan seluruh aspek yang dapat memperbesar potensi keuntungan.

2. Tentukan Tujuan Investasi

Banyak orang tidak mengetahui tujuan mereka melakukan investasi, padahal menentukan tujuan investasi akan membantu dan mempermudah dalam memilih instrumen investasi sesuai dengan tujuan tersebut, serta menjadikannya lebih efektif dan efisien. Tentukan tujuan dengan mengklasifikasikannya, agar diketahui apakah masuk ke dalam tujuan jangka pendek, menengah atau jangka panjang.

3. Pilih Instrumen Investasi Sesuai Profil Risiko

Profil risiko adalah indikator toleransi seseorang terhadap risiko investasi. Mengutip dari berbagai sumber, setidaknya secara umum terdapat tiga tipe investor berdasarkan profil risikonya, yaitu konservatif, moderat dan agresif. Jika menginginkan investasi yang cenderung aman dan stabil, maka ini termasuk tipe konservatif. Jika memiliki tujuan investasi jangka menengah & siap dengan return yang tingkat fluktuasi-nya tidak signifikan namun tidak terlalu berani mengambil risiko, maka termasuk tipe moderat. Dan yang terakhir adalah tipe agresif, investor yang sangat siap jika pokok investasinya berkurang atau bahkan hilang demi return yang sepadan dengan tingginya risiko investasi tersebut.

  Karakteristik
Konservatif Aman, stabil, risiko rendah
Moderat Instrumen vestasi dengan risiko sedang, fluktuasi relatif ringan
Agresif Siap dengan risiko tinggi dan return yang tinggi

4. Diversifikasi Investasi

Diversifikasi investasi adalah pengalokasian dana atau modal pada beberapa instrumen investasi yang berbeda dari segi karakteristik risiko, return dan likuiditas-nya. Sederhananya, seperti beberapa buah apel yang disimpan pada beberapa keranjang berbeda. Tujuannya agar jika ada sebuah apel yang rusak, tidak menyebabkan kerusakan pada buah apel lainnya sehingga tidak terjadi kerugian yang besar. Jadi dengan dilakukannya diversifikasi, setidaknya dapat memperkecil kerugian akibat risiko investasi yang mungkin terjadi.

5. Pilih Platform yang Handal dan Komitmen Terhadap Prinsip Syariah

Sebagai calon investor pemula, first impression saat mulai berinvestasi adalah hal yang penting. Alhamdulillah Urun-RI hadir sebagai platform investasi Securities Srowdfunding Syariah berizin serta diawasi OJK dan DSN-MUI yang menawarkan produk berupa Saham Syariah dan Sukuk. Urun-RI juga berorientasi pada kenyamanan pengguna dengan menghadirkan platform investasi yang handal didukung oleh sistem tekologi informasi yeng tersertifikasi ISO 27001.

 


[1] Rasmi M. Ramyakim dan Adisty Widyasari, Didominasi Milenial dan Gen Z, Jumlah Investor Saham Tembus 4 Juta (https://www.ksei.co.id/files/uploads/press_releases/press_file/id-id/208_berita_pers_didominasi_milenial_dan_gen_z_jumlah_investor_saham_tembus_4_juta_20220725182203.pdf , 06 September, 2022)

Info Update

Investasi adalah kegiatan yang memiliki risiko, termasuk kehilangan modal dan likuiditas. Harap membaca peringatan risiko kami sebelum berinvestasi.
Investasi adalah kegiatan yang memiliki risiko, termasuk kehilangan modal dan likuiditas. Harap membaca peringatan risiko kami sebelum berinvestasi.